Tak banyak catatan yang menyebut siapa sebenarnya Mbah Soleh, salah  seorang murid Sunan Ampel. Konon ada sembilan makam yang berada di  selatan Masjid Ampel adalah makam Mbah Soleh. Dengan kata lain banyak  yang menganggap Mbah Soleh meninggal sebanyak sembilan kali.
Konon, Mbah Soleh adalah santri Sunan Ampel yang bertugas sebagai tukang bersih-bersih di Masjid Sunan Ampel.
"Siapa  sebenarnya Mbah Soleh, dari mana asalnya hingga kapan lahirnya tidak  ada catatan. Yang jelas Mbah Soleh ini adalah salah seorang murid Sunan  Ampel," kata M Baidowi Muri, Pembantu Takmir Masjid Ampel, Surabaya  kepada penulis.
Sejak Mbah Soleh meninggal tidak ada santri yang  sanggup menggantikan pekerjaan Mbah Soleh. Para santri tidak se-rajin  dan se-ulet Mbah Soleh. Sehingga masjid Ampel terlihat berdebu.
Kemudian,  Sunan Ampel berharap jika Mbah Soleh masih hidup maka masjid akan  terlihat bersih. Konon Sunan Ampel berharap tersebut hingga sembilan  kali.
Sebagaimana seorang manusia, sosok mirip Mbah Soleh ini  suatu saat juga mengalami mati. Ketika Sunan Ampel berharap, kemudian  muncul lagi sosok mirip Mbah Soleh lainnya. Begitu seterusnya hingga  sebanyak sembilan kali.
“Sosok mirip Mbah Soleh ini tidak muncul lagi setelah kematiannya yang kesembilan,” ujar Baidowi.
Karenanya  makam Mbah Soleh kini dapat dijumpai berjajar ada sembilan buah di  samping Masjid Ampel. Munculnya sosok mirip Mbah Soleh ini, banyak yang  beranggapan Mbah Soleh hidup lagi.
Di sekitar makam tersebut,  banyak ditumbuhi rumput-rumput kecil. Ternyata, sebagai murid Sunan  Ampel tentunya memiliki karomah tersendiri selain imbas dari Karomah  sang guru. Makam yang berjumlah sembilan itu adalah bukti Karomah itu  benar-benar ada.
Suatu ketika ada Peziarah yang datang dari  Pasuruan. Dia mengaku diberitahu oleh seseorang untuk berziarah ke makam  Mbah Soleh dan mengambil rumput di makam tersebut.
"Katanya dia  punya anak yang menderita penyakit susah bicara alias gagu. Dia  disarankan oleh seorang Kiai untuk ziarah ke makam Mbah Soleh kemudian  mencabut rumput di atas makam itu kemudian diberikan kepada anaknya  untuk dimakan. Dan ternyata penyakit Gagu-nya itu sembuh," terang  Baidowi.
Terlepas dari itu semua, warga menyakini sesuatu yang  tumbuh di sekitar makam Mbah Soleh memiliki kekuatan doa. Sebab, setiap  hari makam tersebut tidak pernah sepi dari peziarah yang datang dan  berdoa di makam tersebut.
"Tapi yang jelas datang ke sini jangan  minta kepada Sunan Ampel atau siapa pun. Minta kepada Allah, baik Sunan  Ampel maupun Mbah Soleh hanya sebuah antara agar doa itu terkabul,"  tegasnya.

