Sejumlah seniman serta perupa nasional dan internasional bersedia  menyuguhkan karyanya dalam Bandung Wayang Festival 2011 yang digelar  22-24 April di Kota Baru Parahyangan  Bandung. Mereka antara lain Nina  Paley (Amerika Serikat), Francisco Ugande (Ekuador), Davide Grosso dan  Mo’ong Sandy (Italia), Arno Delicata (Perancis), dan Linada Kaplanova  (Ceko). 
Ketua panitia, Nia Paramitha Anthony menjelaskan, Selasa  (19/4), festival wayang ini bertujuan untuk pendidikan karakter bangsa  khususnya generasi muda. Wayang bisa dijadikan media pendidikan  karakter, yaitu manusia Indonesia yang berbudi luhur, beretika, cerdas,  serta  memahi sejarah dan akar kebudayaannya sendiri. 
Wayang kini  makin terbuka terhadap keberagaman dan perubahan citraan yang  digerakkan oleh energi kreatif para pecinta wayang. Salah satu wujud  dari gerakan bersama itu, yakni  keterlibatan investor  kawasan perumahan Kota Baru Parahyangan (KBP). ”Kami bersyukur diberi  kesempatan mendukung kegiatan yang berwawasan sejarah, budaya, dan  pendidikan,” ujar Sanusi Tanawi, Direktur Utama Kota Baru Parahyangan. 
Bandung  Wayang Festival 2011 berlangsung secara paralel di Museum Barli,  Bandung Indah Plaza (pameran fotografi wayang), pameran/pertunjukan  wayang tradisi dan kontemporer (Bale Pare KBP). Seminar dan diskusi  ”Wayang Baru untuk Generasi Baru” di Kampus Institut Teknologi Nasional  (Itenas). 
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan  PBB (Unesco) pada tahun 2003 telah mengakui wayang Indonesia sebagai  warisan budaya dunia tak benda yang berasal dari Indonesia.   (dmu)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

